7 Tahun Gondrong, Guru di Brebes Tunaikan Nazar Cukur Usai Diangkat jadi PPPK

Dwi Sutoto saat dicukur/radardisway/web

Perangkatajar.site - Guru SDN 3 Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Dwi Sutoto (43), akhirnya memenuhi nazarnya untuk memotong rambut setelah tujuh tahun tidak mencukur.

Tindakan ini dilakukan setelah acara pengambilan sumpah jabatan serta penyerahan Surat Keputusan (SK) sebagai Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Acara penting ini berlangsung di Kantor Pemerintah Kabupaten Brebes pada Selasa (21/5/2024), menjadi tonggak sejarah bagi Dwi Sutoto.

Baca Juga: Ribuan Guru di Kalsel Bisa Senyum Lebar, Bakal Terima Dana Sertifikasi

Setelah mengabdi selama 14 tahun sebagai guru honorer, yang lebih dikenal dengan sebutan Guru Yayang, ia akhirnya resmi menjadi guru ASN PPPK.

"Ngabdi sebagai guru itu sudah 14 tahun, dan rambut sudah saya rawat sejak tujuh tahun lalu. Hari ini saya potong rambut karena dulu nazar kalau diangkat PPPK akan potong rambut," kata Yayang.

Selama bertahun-tahun sebagai guru honorer, Dwi Sutoto dan rekan-rekannya terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan hak-hak mereka.

Keputusan untuk tidak mencukur rambut sudah ia buat tujuh tahun yang lalu, dan rambutnya telah tumbuh panjang hingga mencapai pinggang.

Baca Juga: 8 Website Gratis yang Dapat Membantu Guru Dalam Membuat LKPD

Proses pemotongan rambut Yayang dilakukan oleh beberapa pejabat secara bergantian. Pertama-tama, Pj Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar, memotong janggut dan rambutnya.

Kemudian, dilanjutkan oleh Sekretaris Daerah Brebes, Djoko Gunawan, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Caridah, serta Ketua Komisi IV DPRD Brebes, Tri Murdiningsih.

"Saya mempunyai nazar tersendiri. Ini untuk diri saya, kedua orang tua saya, dan keluarga saya. Alhamdulilah hari ini saya dan teman-teman lainnya dapat menerima SK," sambung dia.

Baca Juga: Langkah-langkah dan Prosedur Penyaluran Tunjangan Guru Melalui Dapodik

Dikutip dari detik.com, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes Caridah mengatakan pelaksanaan nazar potong rambut Dwi Sutoto itu dilakukan secara spontan.

Sebelumnya, Caridah sempat menegur agar Yayang mencukur rambutnya. Namun teguran itu tidak dilaksanakan karena alasan untuk nazar,

Baca Juga: Sastra Masuk Kurikulum, Berikut Rekomendasi 10 Buku Sastra Untuk SD/MI

"Ketemu dia itu pada tahun lalu ketika mereka menggelar audensi di DPRD. Dan saya baru tahu kalau ada guru yang rambutnya gondrong," ujar Caridah.

Caridah menambahkan hari ini ada 1.654 tenaga pendidik yang diangkat sebagai PPPK. Semuanya merupakan peserta seleksi PPPK pada 2023.***


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama